Passer au contenu
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Diprediksi Melambat, Apa Biang Keroknya? - OSCARLIVING

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal I-2025 Diprediksi Melambat, Apa Biang Keroknya?

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan melambat pada kuartal pertama tahun ini.

Kepala Makro ekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Muhammad Rizal Taufikurahman memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 mencapai 4,85% yoy, sedikit menurun dibandingkan kuartal IV-2024 yang tercatat 5,02%.

Secara kuartalam, kata dia, Produk Domestik Bruto (PDB) diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 0,8%.

Ini searah dengan pola musiman pasca libur akhir tahun dan mencerminkan aktivitas ekonomi di tengah ketidakpastian global serta tekanan domestik.

Rizal bilang, meskipun pemerintah telah meningkatkan belanja negara, respons dari sektor konsumsi dan investasi masih terbatas.

“Beberapa sektor seperti pertanian dan industri pengolahan diprediksi tetap tumbuh, namun tidak cukup kuat untuk mendorong angka pertumbuhan secara keselurhan melampaui 5%,” ujar Rizal kepada Kontan.co.id, Jumat (2/5).

Belanja negara menjadi faktor kunci, dengan pemerintah yang sudah merealisasikan lebih dari Rp 620 triliun pada kuarta I-2025 serta peningkatan belanja yang signifikan terjadi pada bulan Maret.

Di sisi lain, kata Rizal, relaksasi kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dengan penurunan suku bunga sebanyak 50 bps sejak akhir tahun lalu diharapkan bisa mendukung konsumsi dan investasi.

Namun, dampak dari kebijakan tersebut belum sepenuhnya terasa dalam jangka pendek.

Sejumlah faktor penghambat masih membayangi. Memahnya konsumsi rumah tangga akibat turunnya kepercayaan konsumen dan tekanan harga, menahan laju pertumbuhan ekonomi.

Faktor lain, ujar Rizal, pelambatan pada ekspor yang disebabkan penurunan permintaan global, terutama dari China.

Ketegangan geopolitik serta potensi kebijakan tarif baru Amerika Serikat (AS) terhadap komoditas ekspor Indonesia turut menciptakan ketidakpastian yang berdampak negative pada kinerja sektor eksternal.

Hal ini cukup mengkhawatirkan karena secara historis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I, secara umum berada di level yang cukup tinggi.

Apabila momen pandemi Covid-19 yakni tahun 2020 dan 2021 dikeluarkan dalam perhitungan, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap kuartal I sejak 2015 hingga 2024 yakni sebesar 5,01% yoy.

Bank Mandiri melaporkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga diperkirakan akan melemah ke bawah 4,9% (yoy) di kuartal I-2025, dari sebelumnya 5,0% (yoy) di kuartal IV-2024. Hal ini mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk melakukan pengeluaran secara lebih hati-hati, karena sebagian pendapatan dialokasikan untuk tabungan berjaga-jaga.

Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) jenis tabungan perorangan justru meningkat signifikan pada Maret 2025 atau selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri.

Meningkatnya jumlah tabungan selama Ramadan terbilang anomali mengingat biasanya masyarakat menguras tabungan selama Ramadan karena tingginya konsumsi. Sebagai catatan, Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025 dan berakhir pada 30 Maret sementara Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia Research, per Maret 2025, pertumbuhan DPK tabungan perorangan sebesar 6,4% year on year/yoy atau bahkan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 5,7% yoy. Pertumbuhan DPK tabungan perorangan Maret 2025 juga merupakan yang tertinggi sejak November 2022 atau sekitar 2,5 tahun terakhir.

Kendati ada pelemahan dari sisi konsumsi rumah tangga, tingkat investasi asing yang masuk ke Tanah terpantau cukup baik.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mencatat investasi yang sudah direalisasikan di kuartal I-2025 mencapai Rp 465,2 triliun. Realisasi ini naik 15,9% jika dibandingkan kuartal IV-2024 dan naik 2,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dari besaran tersebut, penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 230,4 triliun atau 49,3% dari total realisasi investasi. Sedangkan investasi dalam bentuk penanaman modal dalam negeri sebesar Rp 234,8 triliun atau 50,5% dari total realisasi investasi. Adapun, PMA ini meningkat 12,7% pada kuartal I-2025.

Adapun, realisasi PMA ini paling banyak berasal dari Singapura US$ 4,6 miliar. Posisi kedua adalah HongKong US$ 2,2 miliar dan ketiga, ada China sebesar US$ 1,8 miliar. Kemudian, posisi keempat ditempati Malaysia US$ 1 miliar dan Jepang US$ 1 miliar.

Belanja Pemerintah Melonjak, Ekspor Masih Positif

Belanja pemerintah tumbuh 1,37% pada Januari-Maret 2025 menembus Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari pagi.Kenaikan ini didominasi oleh belanja pegawai yang menanjak sekitar Rp9 triliun atau sekitar 12,4% akibat momen pemberian THR.

Sementara neraca perdagangan Indonesia selama kuartal I-2025 terpantau surplus US$10,92 miliar atau lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya surplus sebesar US$7,41 miliar. Bahkan surplus neraca perdagangan Indonesia untuk periode Maret 2025 tergolong tinggi di angka US$4,33 miliar.

Secara bulanan, total ekspor meningkat 5,95% dan secara tahunan menanjak sebesar 3,16%./p

Begitu pula dengan impor yang secara bulanan dan tahunan masing-masing mengalami kenaikan yakni 0,38% dan 5,34%.

Source : CNBC & Kontan

#Indonesiaemas #lebaran2025 #oscarliving #belanjafurniturejadimudah #OLIV #PToscarmitrasuksessejahteratbk #Indonesia #ekonomiindonesia #sustainability #ekonomiindonesia #dayabelilemah #2025 #Karbon #IDXCarbon #IDX #OJK #bursakarbonindonesia #energiterbarukan #ekonomihijau #perdagangankarbon #jejakkarbon #jejakkarbonpariwisata #pariwisataberkelanjutan #pariwisataindonesia #ekonomiberkelanjutan#kursikantor #mekanikkursi #pusatperabotankantorterbesar #oscarliving #belanjafurniturejadimudah #indonesiafurniture #kursidirektur #kursieselon #kursimanager #kursiseketaris #kursistaff #OLIV #ptoscarmitrasuksessejahtera #furniturejakarta #furniturejakartatimur #springbed #kasurbusa #sofa #sofabed #mejakerja #mejarapat

Article précédent Perawatan dan Pemeliharaan Furnitur Ergonomis
Articles suivant Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Hanya 4,87%, Cermati Prospek IHSG ke Depan

Laisser un commentaire

Les commentaires doivent être approuvés avant d'apparaître

* Champs obligatoires

Comparer les produits

{"one"=>"Sélectionnez 2 ou 3 articles à comparer", "other"=>"{{ count }} éléments sélectionnés sur 3"}

Sélectionnez le premier élément à comparer

Sélectionnez le deuxième élément à comparer

Sélectionnez le troisième élément à comparer

Comparer