Lewati ke konten
Mengunjungi Kota 1000 Candi yang menjadi Situs UNESCO - OSCARLIVING

Mengunjungi Kota 1000 Candi yang menjadi Situs UNESCO

Myanmar yang ramah saat ini, tak lepas dari sejarahnya sebagai salah satu negara dengan pengaruh Budha yang dianut suku Burma. Suku Burma yang kini menghuni Myammar adalah yang dulu menjadi rakyat kerajaan Pagan yang menjadi cikal bakal berdirinya negara Myanmar dengan memersatukan daerah-daerah sekitarnya.

Namun, kerajaan itu hanya tinggal sejarah. Kini ibukota dari wilayah kekuasaannya dulu yang sudah berdiri sejak abad ke-13 telah berubah menjadi kota tua yang indah bernama Bagan di Mandalay, Myanmar. Sejarahnya masih tersisa. Bagan kini, menjadi destinasi wisata sejarah yang memesona. Belum lagi ditambah pemandangannya yang memukau. Pemandangan ciamik ini tersaji lewat hamparan ribuan kuil dan pagoda kuno khas Budha peninggalan kerajaan tersebut.

Di dalam pagoda terdapat patung Budha yang sayang jika tak diabadikan oleh kamera. Keindahan bangunan tua ditanah yang luas ini semakin menakjubkan dengan kehadiran vegetasi yang tumbuh disekitarnya. Kolaborasi warna hijau berpadu dengan coklatnya kuil pagoda tadi menyajikan lukisan alam yang sangat indah.

MENYUSURI jalanan sepanjang jalan di kota Bagan, Myanmar, tidak akan lepas dari pemandangan candi–candi tua yang berjejer di pinggiran jalan. Mulai dari yang besar dan megah sampai yang teronggok kecil di pojokan jalan. Berbeda dengan candi–candi lainnya di kawasan Asia, candi di Bagan ada 2 warna yaitu berwarna putih dan berwarna merah bata.

Berdasarkan literatur sejarah yang ada, kota Bagan mulai dibangun pada sebelum abad ke-10 Masehi yaitu pada masa kekuasaan kerajaan Pagan. Kerajaan ini adalah asal mula bangsa Burma, suku bangsa terbesar di Myanmar.

Candi–candi di Bagan dibangun sebagai tempat ibadah dan belajar bagi para pengikut ajaran Budha dari kawasan Asia, termasuk India, selama kurang lebih 5 abad sejak awal didirikan. Seiring sejalannya waktu dari 10.000 candi yang bertebaran di kawasan Bagan saat ini tersisa sekitar 2.200 candi yang masih berdiri. Candi yang terkenal adalah candi Htilominlo. Candi ini dibangun pada abad ke-13. Bangunannya tampak megah. Di dalam bangunan utama, terdapat patung Budha sebagai tempat ibadah para pengikut ajaran Budha. Di belakangnya terdapat kompleks candi sebagai bagian dari candi Htilominlo. Di antara ribuan candi, ada satu pagoda terbesar yaitu pagoda Shwe Zi Gon. Perbedaan mencolok pagoda dari candi adalah, pagoda dibangun dari emas. Selain pusat ibadah pengikut ajaran Budha, kawasan Pagoda Shwe Zi Gon merupakan pusat kota Bagan. Turis bisa membeli berbagai suvenir yang dijajakan warga lokal disekitar pagoda sebagai oleh–oleh khas Myanmar.

Bagi wisatawan asing, Bagan adalah kota tujuan utama wisata di negara Myanmar. Sama dengan kawasan turistik lainnya, tersedia banyak pilihan hotel dengan berbagai harga dan kelas yang ditawarkan. Restoran berjejer di sepanjang jalan menawarkan menu tradisional khas Myanmar, Asia dan Barat. Karya seni juga tumbuh pesat sebagai industri penunjang perkembangan pariwisata. Tak heran, standar harga di Bagan juga lebih mahal dibanding kota–kota lain di Myanmar seperti Mandalay dan Yangon.

#OSCARLIVING #OLIV #BELANJAFURNITUREJADIMUDAH #FURNITUREJAKARTA #INDONESIABAIK #CARIFURNITURE #FURNITUREKANTOR #PUSATFURNITUREKANTOR #KURSIKANTOR #JALANJALAN #TRAVEL #TRAVELLING #TRAVELASIA #JELAJAHASIA #MYANMAR #BAGAN #PAGODA #BUDDHA #UNESCOSITE

SOURCE : KOMPAS 

PHOTOGRAPH : WWW.HENDROHIOEPHOTOGRAPHY.COM

Artikel sebelumnya Sejarah panjang " MAY DAY : atau Hari Buruh

Tinggalkan komentar

Komentar harus disetujui sebelum muncul

* Bidang wajib diisi

Bandingkan produk

{"one"=>"Pilih 2 atau 3 item untuk dibandingkan", "other"=>"{{ count }} dari 3 item dipilih"}

Pilih item pertama untuk dibandingkan

Pilih item kedua untuk dibandingkan

Pilih item ketiga untuk dibandingkan

Membandingkan